Minggu, 03 April 2011

Latihan Soal kasus Receivable ( Wesel )

Mata kuliah    : Akuntansi lanjutan
Dosen             
: Efi Sofiah S.E
AMIK GARUT

Latihan Soal kasus Receivable ( Wesel )
PT. Garsia membuat surat wesel untuk debiturnya PT.Soya dengan wesel tagih Rp. 1.800.000 , wesel tersebut berumur 80 hari dengan bunga per tahun 24 % bertanggal 6 Oktober 2005
Pada tanggal 20 Nopember 2005 PT Garsia mendiskontokan weselnya pada bank Arta dengan diskount 13 % Diminta :
1.      Buatlah surat wesel untuk PT. Soya , dengan menunjuk Bank Arta dalam pembayaranya.
2.      Berapa PT Soya harus membayar weselnya sampai jatuh tempo dan tanggal berapa jatuh temponya
3.      Buatlah Jurnal untuk kedua perusahaan tersebut, mulai terjadi transaksi sampai terjadi pembayaran waktu jatuh tempo.
4.      Pada waktu PT Garsia mendiskontokan weselnya pada Bank Arta berapa uang yang diterima PT. Garsia dan berapa hari masa jatuh temponya
5.      Buat jurnalnya untuk perusahaan tersebut setelah terjadi diskonto
6.      Buat jurnal wesel PT.Perta bersyarat dan jurnal pembatalan bersyarat
7.      Apabila pihak berhutang tidak membayar wesel tepat waktu, sehingga Bank menentukan beban Protes Rp 15000, berapa PT Perta harus membayar pada Bank Arta . Buat jurnalnya .
8.      Apabila PT Soya membayar utangnya pada tanggal 30 , Berapa PT Soya harus membayar, Buat Jurnalnya.
1.      Surat Wesel

Rp. 1.800.000,00                                                              Garut, 6 Oktober 2005
Delapan puluh hari sebelum tanggal ini harap PT. SOYA membayar  untuk surat wesel ini kepada Bank Arta cabang Garut atau order uang sejumlah

Satu Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah

Kepada PT. SOYA                                                           PT. Garsia
Garut        



2.      Wesel di atas berbunga 24 % setahun pada tanggal 25 Desember tahun 2005 (jatuh tempo) akan membayar
Rp. 1.800.000,00 x 24 % x 80 / 360 = 96.000,00
Maka PT SOYA harus membayar weselnya
Rp. 1.800.000 + 96.000 = Rp. 1.896.000,00

3.      Jumlah yang di buat PT. Garsia pada tanggal 6 Oktober 2005
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Oktober 2005
Wesel tagih
(notes Receivable) piutang usaha
(acc receivable)
1.800.000

-
-

1.800.000

Jurnal yang dibuat oleh PT. SOYA pada tanggal 6 Oktober 2005
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Oktober 2005
Utang usaha
(acc payable)
wesel bayar
(Notes payable)
1.800.000

-
-

1.800.000

Tanggal 31 Desember (jatuh tempo) PT. SOYA membayar pada PT. Garsia untuk hutangnya Rp. 1.800.000
ð  Jurnal yang dicatat PT. Gracia
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Des 31
Cash
Interest income
Notes receivable
1.896.000

-
-
96.000
1.800.000

ð  Jurnal yang di catat PT. SOYA
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Des 31
Wesel bayar
Beban bunga
Cash
1.800.000
96.000
-
-
-
1.896.000

4.      Pada tanggal 20 November 2005 PT. Gracia mendiskontokan weselnya pada Bank Arta dengan discount 13%
Nilai nominal wesel                                                           Rp. 1.800.000
Bunga = Rp. 1.800.000 x 80 / 360 x 13%                        Rp.      52.000   +
                                                      Nilai jatuh tempo        RP. 2.852.000
Jangka waktu                    80 hari
Okto          = 31 – 6      = 25 hari   -          Diskonto 20 Nov – 25 Des (35 hari)
                                          55 hari             RP. 2.852.000 x 35 / 360 x 13 %
Nov                               = 30 hari -                                                Rp.    36.046 –
Des                                  25 hari                                           Rp. 2.815.954 jadi tanggal jatuh temponya 25 Desember 2005
Hari diskontonya 20 November sampai 25 Desember = 35 hari(waktu jatuh tempo).
     



5.      Jurnal PT. Gracia 20 November 2005
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Nov 20
Cash
Interest income
Notes receivable
2.815.954

-
-
1.015.954
1.800.000

6.      Jurnal PT. Gracia bersyarat
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Nov 20
Cash
Interest income
Notes receivable  discounting
2.815.954

-
-
1.015.954
1.800.000

Jurnal PT. Gracia pembatalan bersyarat
Tanggal 25 Desember 2005 PT. SOYA membayar utangnya pada Bank Arta

Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Des 25
Wesel tagih yg didiskontokan
(Notes Receivable discounting)
Wesel tagih
(Notes Receivable)
1.800.000
-
-
-
-
1.800.000

7.      Nilai jatuh tempo              = 2.852.000
Beban protes                     =     15.000 +
Jumlah                               = 2.867.000

8.      Tanggal 30 Desember PT. SOYA membayar pada Bank Arta Rp. 2.867.000 ditambah bunga 24% setahun.
Uang yang diterima PT. Gracia
Nilai jatuh tempo                          = 2.867.000
Bunga 25 Des – 30 Des 2005       = 2.867.000 x 51360 x 24% = 9.556
Jadi                                                = 2.867.000
Bunga                                            = 9556
Jumlah                                           = Rp. 2.876.556
Jurnal
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
Des 30
Utang Bank arta
Cash
Cash
Mendapatkan bunga piutang  PT. SOYA
2.867.000

2.876.556
-
2.867.000
-
9.556
2.867.000


Minggu, 13 Maret 2011

Kas Kecil (Petty Cash)

Dalam perusahaan, transaksi pengeluaran uang begitu banyak. Ada pengeluaran uang yang jumlahnya relatife kecil dan ada pula pengeluaran yang jumlahnya relatife besar. Uang tunai yang di sediakan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatife kecil di sebut Kas Kecil atau Petty Cash. Contohnya membeli perlengkapan seperti alat tulis, materai dan sebagainya.
Uang tunai tersebut di serahkan kepada kasir kas kecil dan ia bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran yang jumlahnya relatif kecil. Apabila uang yang ada di kasir kas kecil sudah mencapai batas minimum, maka kasir kas kecil mengajukan permintaan penggantian dengan melampirkan bukti pengeluaran kas kecil dan buku kas kecil.
Sebelum di bentuk kas kecil, terlebih dahulu harus menentukan jumlah uang tunai yang di butuhkan oleh kas kecil selama periode tertentu misalnya satu bulan.
Ada dua metode untuk membukukan kas kecil yaitu :
1.      Metode Dana Tetap (Imprest Method)
Kasir kas kecil menerima uang tunai dan melaksanakan pembayaran sesuai ketentuan yang telah di tetapkan. Jika sisa uang sudah mencapai batas minimum kasir mengajukan permohonan untuk memperoleh penggantian dengan memperlihatkan bukti pengeluaran kas kecil. Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula.
2.      Metode Fluktuasi (Fluktuation Method)
Perbedaan antara metode dana tetap dengan metode fluktuasi sebagai berikut:
  1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
  2. Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
  3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap)


v     Contoh soal !
PT. TANJUNG MEKAR mulai 1 April 2002 membentuk kas kecil dengan menggunakan metode dana tetap (imprest method) dan metode fluktuasi (fluktuation method). Pengisian kembali kas kecil setiap seminggu sekali pada awal bulan. Pada tanggal 1 April di bentuk kas kecil Rp 350.000. uang tersebut di serahkan kepada kasir kas kecil .
Selama seminggu pertam selam bulan april kas kecil telah mengeluarkan uang dengan rincian sebagai berikut :
Pembayaran perlengkapan        Rp   70.000
Pembayaran telepon                 Rp   60.000
Pembayaran rekening listrik       Rp   80.000
Pembelian perlengkapan           Rp   50.000
Pembayaran beban lain-lain       Rp   40.000 +
                  Jumlah              Rp.300.000

Dik      : Saldo Rp 2.500.000
Diminta:
a.       Metode Dana Tetap (Imprest Method)
b.      Metode Fluktuation (Fluktuation Method )

v     Penyelesaian !
a.       Metode Dana Tetap (Imprest Method)
Pada tanggal 1 April di bentuk kas kecil Rp 350.000, di buat dalam bentuk jurnal.
Jurnal Pembentukan Kas Kecil
Tanggal
Nama. Perkiraan
Debet
Kredit
April
Kas kecil
350.000
-
1
           Kas
-
350.000

Selam seminggu pertama dalam bulan April kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut :
            3 April membeli perlengkapan   Rp   70.000
4 April membayar rekening telepon       Rp   60.000
5 April membayar  rekening listrik         Rp   80.000
6 April membeli  perlengkapan Rp   50.000
7 April membayar bensin                      Rp   40.000 +
                                          Jumlah              Rp.300.000



        

         Transaksi di atas oleh kasir kas kecil akan di catat dalam buku kas kecil sbb:
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil
350.000
-
350.000
April 3
Perlengkapan

70.000
280.000
April 4
Rekening telepon

60.000
220.000
April5
Rekening listrik

80.000
140.000
April 6
Perlengkapan

50.000
  90.000
April 7
Bensin

40.000
  50.000
Pada tanggal 10 April 2002 kas kecil di isi kembali , rinciannya sbb:
Jurnal Pengisian Kembali Kas
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
April 10
Perlengkapan
120.000


Beban telepon
60.000


Bebab listrik
80.000


Beban bensin
40.000


Kas

300.000
Dari jurnal di atas, kas kecil tidak mengalami perubahan, saldo kas kecil tetap Rp. 350.000 dan di posting kedalam buku besar kas kecil.
Buku Besar Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil



Kas
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Saldo


2.500.000
April 1
Kas kecil

350.000
2.150.000
April 10
Perlengkapan

120.000
2.030.000

Beban telepon

  60.000
1.970.000

Beban listrik

  80.000
1.890.000

Beban bensin

  40.000
1.850.000

Jadi saldo kas kecil pada tanggal 31 April adalah sebesar Rp 1.850.000

b.      Metode Fluktuation (Fluktuation Method)
Jurnal untuk mencatat pembentukan kas kecil sebagai berikut:
Jurnal Pembentukan Kas Kecil
Tanggal
Nama. Perkiraan
Debet
Kredit
April
Kas kecil
350.000
-
1
           Kas
-
350.000

Selama seminggu pertama dalam bulan April kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut :
            3 April membeli perlengkapan   Rp   70.000
4 April membayar rekening telepon       Rp   60.000
5 April membayar  rekening listrik         Rp   80.000
6 April membeli  perlengkapan Rp   50.000
7 April membayar bensin                      Rp   40.000 +
                                          Jumlah              Rp.300.000

Setiap terjasi pengeluaran kas harus di buatkan jurnal sbb :
Jurnal
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
April 3
Perlengkapan
70.000
-

          Kas kecil
-
70.000
April 4
Beban telepon
60.000
-

           Kas kecil
-
60.000
April5
Beban listrik
80.000
-

            Kas kecil
-
80.000
April 6
Perlengkapan
50.000
-

                  Kas kecil
-
50.000
April 7
Beban bensin
40.000
-

            Kas kecil
-
40.000

      Untuk mencatat pengisian kembali kas kecil, pada tanggal 10 April 2002 kas kecil di isi kembali sebesar  Rp 200.000 maka jurnalnya :
Jurnal Pengisian Kembali Kas
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
 Kredit
April 10
Kas kecil
200.000
-

Kas
-
200.000
Setelah pengisian kembali, saldo kas kecil sebesar Rp 250.000 (tidak seperti semula) yaitu Rp. 300.000, jadi berfluktuasi lebih kecil.
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil
350.000

350.000
April 3
Perlengkapan

70.000
280.000
April 4
Beban telepon

 60.000
220.000
April 5
Beban listrik

  80.000
140.000
April 6
Perlengkapan

  50.000
  90.000
April 7
Beban bensin

  40.000
  50.000
April 8
Pengisian kembali
200.000

250.000